MAN Touna (Kemenag Sulteng) - Kepala Bidang Pendidikan Madrasah (Penmad)  Kanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Tengah, Gasim Yamani, didampingi Kasi Tenaga Kependidikan, Ihksan, memberikan pembinaan serta pemantapan dalam rangka penilaian kinerja kepala Madrasah MAN Tojo Una una (Touna), (19/12).

Kegiatan ini bertempat di ruang guru MAN Touna dan dihadiri oleh Kepala Seksi (Kasi) Penmad, pengawas madrasah Kankemenag Kab. Touna serta seluruh staf dan dewan guru MAN Touna.

Kepala Kankemenag Touna yang diwakili oleh Kasi Penmad, Saharuddin Supuloro dalam sambutannya mengucapkan selamat datang di MAN Touna serta memohon kesedian Bapak Kabid untuk memberikan pembinaan, petunjuk-petunjuk serta arahan yang Insya Allah ami bisa laksanakan.

Kepala Seksi Tenaga Kependidikan Kanwil Kemenag Sulteng, Ihsan menjelaskan bahwa Penilaian Kinerja Kepala Madrasah (PKKM) secara periodik sangat perlu dilakukan, ini akan mengetahui penilaian kinerja kepala madrasah selama menjalankan tugas secara berkala selama periode setahun dan periode empat tahun. 

Kali ini MAN Touna dinilai kinerjanya dalam periode empat tahunan. Untuk periode ini akan langsung dinilai oleh Tim yang terdiri dari Kanwil Kemenag dalam hal ini Kabid Penmad, Kasi Penmad Kabupaten, 2 orang pengawas, 2 orang guru, 2 orang tenaga kependidikan dan 2 orang komite madrasah. Penilaian ini untuk melihat sejauh mana kinerja kepala madrasah dalam menjalankan tugasnya dalam memimpin madrasah.

Dalam arahannya, Gasim Yamani menyampaikan tiga hal untuk mengurai benang kusutnya perbedaan yang diciptakan oleh Allah SWT yaitu Iman, Ilmu dan Amal. Pertama, Iman. Setiap individu yakin bahwa Allah SWT melihat dan memonitoring.

“Insya Allah setiap Kepala Madrasah tidak akan menyalahgunakan kewenangannya, seorang bendahara akan konsisten Istiqamah, dan setiap guru menjalankan tugasnya dengan sebaik baiknya karna adanya iman yang kuat.

Kedua, Ilmu, jika anda ingin menggapai kebahagiaan hidup didunia ini harus kuasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Hanya dengan ilmu kita bisa mengetahui mana yang baik dan buruk mana yang halal dan haram. Dan ketiga, Amal, profesi kita harus relevan antara perkataan dan perbuatan baru kita akan mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat, pungkas Gasim. (Aminullah)